Thursday, April 26, 2012

Fungsi Serta Ragam & Laras Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa

Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk di perhatikan. Karena komunikasi merupakan suatu alat penghubung yang sering digunakan untuk berinteraksi sesama individu. Menyadari pentingnya berkomunikasi maka dari itu perlu adanya suatu tata cara yang dapat menghubungkan interaksi tersebut Yaitu Bahasa. dengan bahasa kita dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan sebaik-baiknya. Karena bahasa merupakan Suatu susunan kata yang dapat dipahami satu sama lain. Sehingga bahasa mampu menjadikan suatu penghubung yang baik yang mudah di pahami bagi setiap makhluk yang berinteraksi. Bahasa memang telah ada sejak dahulu sejak dimana nenek moyang kita hidup dan bersosialisasi dengan sesama. Maka beruntunglah kita karena bahasa memang sudah tercipta dari jaman dahulu dan kita tinggal menggunakanya dengan sebaik-baiknya.

Adapun bahasa yang sering di gunakan yaitu tata bahasa yang biasanya di gunakan oleh berbagai daerah tersebut. Karena masing-masing daerah atau pun benua memiliki ragam bahasa yang berbeda-beda. Mengingat hal demikian bahasa memang beraneka ragam dan beraneka cara penggunaanya. Dalam suatu bahasa memang sangat penting di perhatikan fungsi dari bahasa tersebut. Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.


Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.Di bawah ini saya akan menguraikan beberapa fungsi mengenai bahasa.
1. Bahasa sebagai alat berkomunikasi, bekerjasama dan bersosialisasi

Sangat jelas bahwa salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Karena komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Suat komunikasi tidak akan menjadi sempurna bila ekspresi diri kita tidak dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga untuk mengungkapkan suatu maksud tertentu. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).

Saat kita menggunakan bahasa kita sudah sengaja dapat mengutarakan tujuan kita agar dapat di pahami oleh lawan main kita. Dengan mengungkapkan gagasan Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Dalam bekerjasama pun bahasa merupakan sarana yang sangat penting untuk berlangsungnya kerjasama antar individu maupun masyarakat. Karena di dalam bekerjasama kita tidak mungkin hanya bekerja sediri saja melainkan kita harus berinteraksi dengan orang banyak. Karena kita merupakan makhluk yang membutuhkan sosialisasi yang tinggi untuk kelangsungan hidup di dunia ini. Oleh sebab itu fungsi dari bahasa juga dapat meliputi komunikasi, bekerjasama dan bersosialisasi.



..2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi dan jati diri

Yang di maksud dengan ekspresi dan jati diri ialah karena bahasa pada dasarnya adalah luapan ekspresi dan emosi seseorang untuk mengungkapkan kegembiraan, kesedihan, kegagalan, keberhasilan juga kemarahan seseorang. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita. Dari gagasan-gagasan tersebut mungkin dapat di artikan bahwa bahasa juga sebagai alat untuk menyatakan ekspresi dan jati diri.


..3. Bahasa sebagai alat integrasi dan control social

Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya.

Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati. Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.

Ragam dan Laras bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi yang universal karena dengan berbahasa kita dapat terhubung oleh siapapun di dunia ini. Asal bahasa yang di pakai adalah bahasa yang di dimengerti oleh kedua individu tersebut. Bahasa ialah satu-satunya alat pemersatu semua orang dalam bermasyarakat maupun bernegara. Sehingga bahasa memang mempunyai banyak sekali ke anekaragaman dan kelarasan dalam dunia ini.

Keanekaragaman bahasa yang ada memang menjadi budaya atau warisan yang sudah ada sejak dahulu. Betapapun anehnya suatu bahasa itu tetap merupakan bahasa yang biasa di gunakan dalam kehidupan se hari-hari. Di Negara kita Indonesia memang banyak sekali keanekaragaman bahasa dan kelarasan bahasa yang ada pada masing-masing daerah. Namun keanekaragaman ini dapat menjadikan kita merasa bangga karena Negara kita mempunyai banyak sekali budaya yang tumbuh di Negara kita. Maka dari itu Negara kita mempunyai satu bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia yang di gunakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga di tengah-tengah banyaknya perbedaan yang ada di Negara kita tetapi bahasa Indonesia menjadi satu-satunya bahasa pemersatu untuk Negara kita. Di bawah ini saya akan menjelaskan spesifik tentang ragam dan laras bahasa.


A. Ragam bahasa berdasarkan media/sarana

  1. Ragam bahasa Lisan

Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

  1. Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.


B. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

  1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
  2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

  1. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang dipakai dalam situasi resmi/formal, baik lisan maupun tulisan.

Bahasa baku dipakai dalam :

a. pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran;

b. pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat;

c. komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang;

d. wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

Segi kebahasaan yang telah diupayakan pembakuannya meliputi

a. tata bahasa yang mencakup bentuk dan susunan kata atau kalimat, pedomannya adalah buku Tata Bahasa Baku Indonesia;

b. kosa kata berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI);

c. istilah kata berpedoman pada Pedoman Pembentukan Istilah;

d. ejaan berpedoman pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD);

e. lafal baku kriterianya adalah tidak menampakan kedaerahan.


C. Ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.

Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran; improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni; pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum; pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll. Contoh kalimat yang digunakan dalam undang-undang.


Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, larasfeature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar. Laras bahasa yang akan kita bahas dalam kesempatan ini adalah laras ilmiah.

Sumber:

- http://www.scribd.com/doc/9678465/Fungsi-Bahasa

- http://intl.feedfury.com/content/15241462-ragam-bahasa.html


Bahasa memang merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan ini. Tanpa bahasa kita semua tak dapat berkomunikasi dan berinteraksi denngan baik. Demikianlah sedikit pandangan dan tanggapan saya mengenai fungsi ragam dan laras bahasa yang juga saya kutip dari beberapa sumber. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan seluruh masyarakat guna untuk menggunakan bahasa dengan sebaik-baiknya.

No comments:

Post a Comment