Thursday, April 26, 2012

Membahas Ini Selalu Terlihat Menarik

Selalu tertarik dan selalu terlihat menarik untuk pembicaraan tentang membahas dunia yang satu ini. Penasaran, antara percaya dan tidak percaya, selalu begitu jika sudah masuk terlalu dalam kedalam pembahasannya. Pernah suatu hari di tahun 2003, dimana saya baru merasakan bangku sekolah menengah pertama. Sekolah yang bisa dibilang mewah di daerah dimana saya dan keluarga saya tinggal pada lingkungan yang baru. Ya.. pada saat saya pertama kali masuk SMP keluarga saya pindah rumah di daerah Tambun, Bekasi. Tempat yang saat itu masih terasa sepi dan asing sekali buat saya dibandingkan dengan letak rumah kami yang lama yang menurut saya cukup strategis. Mungkin karena ibu saya yang ingin tinggal dekat dengan nenek saya yang memang sebelumnya sudah tinggal di daerah tambun, maka dari itu keluarga kami memutuskan untuk pindah rumah ke daerah tersebut. Dan akhirnya setelah 2 tahun berjalan saya pun mulai menikmati tinggal di lingkungan yang baru ini..
SMP Jaya Suti Abadi, sekilas melihatnya memang agak unik. Sekolah ini lah yang menjadi pilihan terakhir dimana saya akan mengemban ilmu selama menjadi pelajar sekolah menengah pertama. Selain karena dekat dari rumah, juga karena hanya sekolah menengah pertama ini lah satu-satunya sekolah yang keluarga saya ketahui di daerah lingkungan kami yang baru. Saat pertama masuk ke dalam kelas sebagaimana umumnya murid kelas satu yang masih asing dengan keadaan sekolah, saya pun mulai mencari teman untuk sekedar mengobrol. Saya mempunyai salah satu teman wanita yang bernama Wulan. Kurus, tinggi, dan pendiam itu pasti kesan pertama orang yang melihat Wulan. Suatu hari saat pelajaran olahraga dimana kegiatan tersebut pasti dilakukan di luar kelas, saya tidak melihat Wulan. Dan belakangan saya ketahui kalau dia ada di dalam kelas. Mungkin sedang tidak enak badan.. Dan tidak ada yang aneh selama masa kelas satu saya di bangku sekolah menengah pertama. Semuanya berjalan normal. Tidak sampai suatu hari.
Ini adalah tahun kedua dimana saya kembali mendapatkan kelas yang sama bersama dengan Wulan. Kalau saya tidak lupa saat itu sedang dalam pelajaran bahasa inggris. Tiba-tiba saya dikagetkan dengan suara dorongan meja yang sangat keras yang berasal tepat di depan saya dimana itu adalah tempat Wulan duduk. Serentak seluruh isi kelas menjadi ramai dan kacau. Ternyata setelah saya ketahui dari salah seorang guru saya kalau Wulan sedang mengalami yang namanya kesurupan. Dan memang saya perhatikan  selama dalam pelajaran bahasa inggris tadi Wulan seakan tidak fokus dan hanya diam. Bahkan sempat saya mencoba untuk mengajaknya berbicara, dan respon yang saya dapat adalah sama. Wulan hanya diam. Mungkin ada yang sedang mengganggunya sehingga dia bersikap seperti itu. Dan yang saya lihat sekarang Wulan hanya mengamuk berrteriak-teriak sambil sesekali menangis. Saya kaget, bingung, sekaligus merasa ketakutan didukung oleh suasana yang hari itu sudah memasuki sore hari ditambah dengan gerimis. Setelah Wulan berhasil ditenangkan ternyata masalah belum selesai sampai disitu. Teman saya yang lain, dimana tempat duduknya jauh dari Wulan (Wulan di pojok belakang, teman saya yang lain di pojok depan) juga mengalami kesurupan. Dia mengamuk berteriak-teriak dan sesekali menangis. Bahkan seakan-akan kejadian kesurupan ini menular dalam satu kelas. Sudah ada 3 orang yang mengalami kejadian yang sama. Dan entah saya lupa, saat itu sudah mencapai lebih dari 3 orang yang mengamuk berteriak-teriak dan sesekali menangis. Kelas saya mengalami kesurupan massal. Apakah ada yang salah dengan sekolah menengah pertama ini? Tidak ada seorang pun dari saya dan teman-teman saya yang mengetahui kenapa bisa terjadi kejadian sepert itu.. Mungkin hanya pihak sekolah saja yang paham.
Setelah semua reda dan berhasil ditenangkan, saatnya saya dan teman yang lain untuk pulang. Rasa penasaran yang sudah dari tadi mengganggu pun langsung saya keluarkan. Saya bertanya pada Wulan kenapa dia bisa seperti tadi, apakah ada yang dia ingat selama dia mengalami kesurupan. Dia pun tak sungkan bercerita kepada saya dan teman-teman yang lain yang rasa penasarannya tidak kalah dari saya. Ternyata selama pelajaran bahasa inggris berlangsung dia melihat sosok berjubah hitam yang dimana jubahnya itu juga menutupi kepalanya. Dia berdiri di pojok belakang dan matanya menatap lurus ke arah teman saya Wulan. Wulan hanya bisa terdiam saat itu, dan entah kenapa dia tidak ingat lagi kejadian setelah itu, yang dimana kejadiannya adalah saat Wulan mengamuk berteriak-teriak dan sesekali menangis. Saya dan teman-teman yang lain hanya bisa merasakan antara percaya dan tidak percaya. Saat itu di dalam angkutan umum keadaan sekitar menjadi semakin kaku dan dipenuhi tanda tanya atas apa yang kami lalui beberapa jam yang lalu. Sampai akhirnya Wulan memberi tahu sebuah kabar yang menurut saya sangat tidak bagus. Dia mengatakan kalau si jubah hitam sedang mengikuti dia dengan melayang di belakang angkutan umum yang saya dan teman-teman saya naiki. Sejujurnya bagi saya ini sangat menarik, membuat penasaran, dan saya ingin menggali lebih dalam informasi tentang jubah hitam itu. Siapa dia, mau apa dengan Wulan, apa ada sebuah urusan penting yang dia ingin sampaikan pada teman saya Wulan?.
Entah saya orang yang beruntung atau tidak beruntung karena tidak bisa langsung berhadapan dengan dunia yang beda itu. Mungkin Tuhan memang tidak mengijinkan saya untuk dapat berkomunikasi, melihat, dan merasakan adanya kehadiran ‘mereka’. Ada rasa kecewa sedikit sekaligus rasa mensyukuri. Tetapi rasa penasaran ini cukup terbayar dari cerita pengalaman seorang teman, membaca blog, dan browsing segalanya tentang dunia yang beda itu. Dan sampai saat ini pun saya masih tertarik tentang hal yang berbau mistis dan pembahasannya selalu terlihat menarik bagi saya. Ada kepuasan tersendiri mengetahui apa yang ada di dunia lain dan selalu ada topik menarik untuk dibahas lebih dalam lagi. Jika ada yang ingin berbagi tentang pengalaman lain tersebut, saya bersedia menjadi pendengar yang baik :)

No comments:

Post a Comment