Thursday, April 26, 2012

Menangis itu..

“menangislah… bila harus menangis… karena kita semua manusia…”
Salah satu petikan dari lagu dewa diatas pun menjelaskan bahwa menangis itu adalah manusiawi. Mungkin bagi sebagian orang mengartikan bahwa menangis itu adalah pertanda jiwa yang lemah, khususnya untuk para pria. Bagi saya, menangis tidak hanya akan terjadi saat jiwa kita lemah saja. Bahkan dalam suatu moment dimana saya sedang dalam sebuah kebahagiaan besar sehingga sepatah kata pun tidak dapat keluar dari mulut saya karena bahagia yang begitu besar, jalan keluar untuk merayakannya adalah dengan menangis. Dengan begitu perasaan saya pun akan menjadi lebih baik.
Saya pernah membaca sebuah kutipan,
“Menangis adalah tanda bahwa perasaan bermain. Maka dalam cinta, bersyukurlah bila ia menangis sesekali”

Ya, cinta memang sebuah alasan yang paling besar bagi kebanyakan orang dalam mewakili arti kata menangis. Khususnya untuk para wanita yang sering tersakiti oleh cinta, mungkin dengan menangislah perasaan lebih baik akan didapatkan. Meskipun banyak orang yang bilang hanya membuang-buang waktu saja, namun bagi saya, jika dengan begitu perasaan tersakiti akan lebih baik, kenapa tidak?.
Mungkin ada orang yang tidak terlalu suka mengumbar-umbar tangisan karena takut oleh omongan dari teman-temannya, istilahnya “jaim” lah. Untuk apa wajah tersenyum jika dalam hati menangis?, itu hanya akan menambah sakit diri sendiri.
Menangislah bila harus menangis. Menangis jika perasaan sakit di hati sudah tidak terbendung, dengan begitu berharap orang yang telah menyakiti sadar bahwa perbuatannya telah membuat saya menangis, menangis tersakiti. Dan menangis jika kebahagiaan besar datang, bagi saya itu adalah salah satu wujud rasa bersyukur atas bahagia yang telah saya dapatkan.
Menangislah selagi halal.
Menangislah selama belum ada undang-undang yang menetapkan jika menangis akan masuk bui.
Menangislah jika dengan begitu perasaan akan terasa jauh lebih baik.
Menangislah jika perasaan tersakiti, buang topengmu.
Menangislah jika mulut tidak dapat mewakili sebuah kebahagiaan dengan sebuah kata.
Menangislah, bila memang harus menangis.

No comments:

Post a Comment