Sabtu, 08 September 2012 hari dimana menjadi hari tergalau kedua selama kuliah di Universitas Gunadarma. "Emang kenapa kedua? Emang yang pertama hari tergalau apa? Nah yang kedua itu apa?????" Yap, itu adalah hari tergalau kedua setelah sidang PI untuk gelar D3 setara sarjana muda. "Jadi hari tergalau kedua itu apa??" Hahahahaha.. Hari tergalau kedua itu adalah hari dimana gue akan sidang sarjana! Hari penobatan dimana gue akan mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada waktu yang tepat 4 tahun atau tidak! Hmm. Hari-hari menjelang hari keramat itu gue bener-bener kesiksa, dari mulai membaca, mempelajari, dan menghafal bahan materi 3 mata kuliah utama yang seabrek, waktu tidur yang sebelumnya emang kurang karena gue menderita insomnia pun semakin berkurang karena terlalu banyaknya pikiran tentang hari keramat itu, nafsu makan pun melemah, jadi cepet emosi, dan gejala sakit jiwa mungkin.
Friday, October 12, 2012
Thursday, April 26, 2012
Mr. X
Agustus.. dimana semuanya berawal dari pertemuan yang gak sengaja. Semua tiba-tiba, kebetulan, dan terkesan garing menurut gue :D. Dimana saat itu gue lagi menjalani sebuah kegiatan wajib yang merupakan syarat kelulusan dari kampus gue, kursus. Kampus J2, pertama kali denger aja udah bingung karena gak tau itu kampus ada dimana (untuk seorang mahasiswi tingkat 2 saat itu :D), yang ternyata letaknya gak jauh -jauh amat dari kampus J1 -_-. Gue kursus selama 5 hari di kampus J2 tersebut. Pertama kali masuk, gue bingung lagi sama ruang dalem kampus yang lebih pantes dibilang kosan :(. Dan di dalem pun gue sama temen-temen gue (tetep) bingung karena gak tau dimana ruang tempat kita kursus.
Etika & Moral
PENGERTIAN ETIKA
Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara
berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, “Etika” berarti “moral” dan
“Etiket” berarti “sopan santun”.
Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan dan keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu:
Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan dan keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu:
Fenomena Bencana Alam
Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah
berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan
tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang
tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara
dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam
hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh
kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai,
kecepatan gelombang
tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya
sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang
Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.
Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan
karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang
tsunami.
Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baku
PIDATO
Pidato
merupakan suatu luapan interaksi yang di keluarkan melalui indera
pembicara oleh manusia yang juga dapat di artikan sebagai suatu orasi
dimana setiap perkataanya memberitahukan maupun mengajak kepada setiap
siapa saja orang yang mendengarkanya. Dengan membicarakan dan membahas
tentang sutu peristiwa maupun kejadian yang penting dan formal yang
patut di perbincangkan. Pidato sangat bermacam-macam dan pidato yang
baik ialah pidato yang memberi kesan positif guna dapat di perhatikan
oleh khalayak ramai.
pidato
biasanya di lakukan oleh satu orang. Sehingga orang yang berpidato
tersebut adalah seorang yang menjadi focus perhatian yang lantang dan
lancar saat berpidato.
Fungsi Serta Ragam & Laras Bahasa Indonesia
Fungsi bahasa
Dalam
kehidupan sehari-hari komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk
di perhatikan. Karena komunikasi merupakan suatu alat penghubung yang
sering digunakan untuk berinteraksi sesama individu. Menyadari
pentingnya berkomunikasi maka dari itu perlu adanya suatu tata cara yang
dapat menghubungkan interaksi tersebut Yaitu Bahasa. dengan bahasa kita
dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan sebaik-baiknya. Karena
bahasa merupakan Suatu susunan kata yang dapat dipahami satu sama lain.
Sehingga bahasa mampu menjadikan suatu penghubung yang baik yang mudah
di pahami bagi setiap makhluk yang berinteraksi. Bahasa memang telah ada
sejak dahulu sejak dimana nenek moyang kita hidup dan bersosialisasi
dengan sesama. Maka beruntunglah kita karena bahasa memang sudah
tercipta dari jaman dahulu dan kita tinggal menggunakanya dengan
sebaik-baiknya.
Make A Wish
Pejamkan mata. Jangan pernah berusaha untuk membukanya walau rasa sudah tidak tertahan lagi.
Pikiran menerawang segala. Mencoba menemukan yang ingin diucapkan namun sulit karena terhalang ego yang besar.
Hari ini banyak kisah yang walaupun kecil tapi tetap menyentuh nurani. Kisah yang HANYA bisa dipahami oleh diri sendiri. Tidak ada yang lain. Tidak satupun. Maklum dengan pikiran dan prasangka mereka.
Biarlah. Saat ini pun sendiri.Gelap.Sepi. Sudah layaknya surga. Tidak akan ada yang pernah menyangka.
Pejamkan mata. Jangan pernah berusaha untuk membukanya walau rasa sudah tidak tertahan lagi.
Pikiran menerawang segala. Mencoba menemukan yang ingin diucapkan namun sulit karena terhalang ego yang besar.
Mungkin terpejam selamanya akan lebih baik.
Pikiran menerawang segala. Mencoba menemukan yang ingin diucapkan namun sulit karena terhalang ego yang besar.
Hari ini banyak kisah yang walaupun kecil tapi tetap menyentuh nurani. Kisah yang HANYA bisa dipahami oleh diri sendiri. Tidak ada yang lain. Tidak satupun. Maklum dengan pikiran dan prasangka mereka.
Biarlah. Saat ini pun sendiri.Gelap.Sepi. Sudah layaknya surga. Tidak akan ada yang pernah menyangka.
Pejamkan mata. Jangan pernah berusaha untuk membukanya walau rasa sudah tidak tertahan lagi.
Pikiran menerawang segala. Mencoba menemukan yang ingin diucapkan namun sulit karena terhalang ego yang besar.
Mungkin terpejam selamanya akan lebih baik.
Membahas Ini Selalu Terlihat Menarik
Selalu
tertarik dan selalu terlihat menarik untuk pembicaraan tentang membahas
dunia yang satu ini. Penasaran, antara percaya dan tidak percaya,
selalu begitu jika sudah masuk terlalu dalam kedalam pembahasannya.
Pernah suatu hari di tahun 2003, dimana saya baru merasakan bangku
sekolah menengah pertama. Sekolah yang bisa dibilang mewah di daerah
dimana saya dan keluarga saya tinggal pada lingkungan yang baru. Ya..
pada saat saya pertama kali masuk SMP keluarga saya pindah rumah di
daerah Tambun, Bekasi. Tempat yang saat itu masih terasa sepi dan asing
sekali buat saya dibandingkan dengan letak rumah kami yang lama yang
menurut saya cukup strategis. Mungkin karena
ibu saya yang ingin tinggal dekat dengan nenek saya yang memang
sebelumnya sudah tinggal di daerah tambun, maka dari itu keluarga kami
memutuskan untuk pindah rumah ke daerah tersebut. Dan akhirnya setelah 2
tahun berjalan saya pun mulai menikmati tinggal di lingkungan yang baru
ini..
Menangis itu..
“menangislah… bila harus menangis… karena kita semua manusia…”
Salah satu
petikan dari lagu dewa diatas pun menjelaskan bahwa menangis itu adalah
manusiawi. Mungkin bagi sebagian orang mengartikan bahwa menangis itu
adalah pertanda jiwa yang lemah, khususnya untuk para pria. Bagi saya,
menangis tidak hanya akan terjadi saat jiwa kita lemah saja. Bahkan
dalam suatu moment dimana saya sedang dalam sebuah kebahagiaan
besar sehingga sepatah kata pun tidak dapat keluar dari mulut saya
karena bahagia yang begitu besar, jalan keluar untuk merayakannya adalah
dengan menangis. Dengan begitu perasaan saya pun akan menjadi lebih
baik.
Saya pernah membaca sebuah kutipan,
“Menangis adalah tanda bahwa perasaan bermain. Maka dalam cinta, bersyukurlah bila ia menangis sesekali”
Bahagia Itu Sederhana
Bahagia itu sederhana, ketika mengetahui bahwa kita adalah alasan seseorang untuk tersenyum.
Bahagia itu sederhana, ketika hidup lengkap bersama orang-orang yang kita sayang.
Bahagia itu sederhana, ketika kenyataan berjalan sesuai dengan harapan.
Bahagia itu sederhana, ketika masih dapat membuka mata di pagi hari.
Bahagia itu sederhana, ketika di setiap hela nafas terselip doa dari orang-orang terkasih.
Bahagia itu sederhana, ketika mempunyai sesuatu yang membanggakan dan dapat berguna bagi orang lain.
Bahagia itu sederhana, ketika masih dapat berbagi saat dilanda kemirisan hidup.
Bahagia itu sederhana, ketika tidak ada penyesalan dalam masa lalu.
Bahagia itu sederhana, ketika selalu dapat bersyukur di setiap kesempatan.
Bahagia itu sederhana, ketika perasaan untuk orang yang kita cintai sama besarnya dengan perasaan orang yang mencintai kita.
Bahagia itu sederhana, ketika masih bisa tertawa saat kesedihan mendominasi.
Bahagia itu sederhana, ketika apa yang telah kita lakukan tidak sia-sia.
Bahagia itu sederhana, ketika tidak ada lagi yang menjadi sebuah ketakutan diri.
Bahagia itu sederhana, ketika dapat melakukan yang lebih baik dari yang terduga.
Bahagia itu sederhana, ketika melihat orang yang menyakiti terbalas tersakiti.
![]()
Suatu Malam Saat Penat
Dingin,
sepi, dan gelap, hanya rintik hujan di luar sana yang menemani raga,
saat ini. Terdengar begitu serempak senada seperti tak ada dendam
diantara mereka, begitu jelas, hingga aku pun tersadar betapa indah
ciptaanNya tersebut yang terkadang dilewati keindahannya bahkan dicerca
oleh segelintir insan. Sangat beruntung raga masih dapat merasakan
detik-detik indahnya, saat ini, saat sepi dan gelap.
Sebuah pesan dari teman lama yang sangat kurindukan kehadirannya,
terlihat kembali, dan sadarlaha aku. Bahagianya raga melihatnya telah
mendapatkan kesempurnaan hidup yang didambakan setiap wanita. Terkadang
ikhlas pun menjauh, semakin menjauh melihat kenyataan itu, karena rindu
yang teramat sangat, begitu mendominasi dan menguasai.
Namun pada akhirnya yang baiklah yang selalu menang dan memang itulah
seharusnya hidup. Air mata pun tak sanggup terjatuh karena tertahan sang
bahagia ketika melihatnya bersanding dengan imam terbaik dalam
hidupnya. Bahagianya adalah bahagiaku, teman kecilku. Cukup dengannya
dan bahagiaku..
Sebuah
kecupan hangat dari luar sana selalu menemani malam ragaku, terima kasih
lelakiku. Dan ketika raga tak sanggup lagi untuk berbagi, karena
pelupuk mata yang memberat, seketika itu juga suara serempak senada
seakan menjauh, dan akhirnya menghilang. Tinggallah dingin, sepi, dan
gelap, saat ini sekaligus membelenggu rindu.
Subscribe to:
Posts (Atom)